Sejumlah perajin tungku tanah liat mendapat berkah akibat kelangkaan minyak tanah di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Kini, mereka banyak mendapat pesanan dari warga setempat yang beralih dari kompor berbahan bakar minyak tanah.
Salah satu perajin yang menggunakan kesempatan itu adalah Patmo. Setiap hari dia membuat 20 tungku tanah liat. Patma menggunakan bahan baku yang tersedia di sekitar tempat tinggalnya. Proses pembuatan tungku dimulai dari mengaduk tanah liat menjadi adonan yang kental. Lalu, adonan ini dicampur dengan abu dari bakaran kulit padi yang telah diayak halus. Campuran itu kemudian dicetak dan dikeringkan selama tiga hari.
Patmo menjual tungku tanah liat dengan harga bervariasi antara Rp 20 ribu hingga Rp 60 ribu, tergantung besar kecilnya ukuran. Menurut dia, masyarakat setempat banyak yang beralih ke tungku tanah liat untuk memasak setelah minyak tanah langka dan kayu bakar sulit dicari
diambil dari
http://www.indosiar.com/fokus/mengais-rejeki-dari-tanah-liat_61101.html